Rabu, 17 September 2008
Bikin project kecil
itung itung coba belajar pake webhosting berbayar, kini telah hadir web baru www.icafeo.com
anda bisa beriklan online dengan murah di situ.
harus terus melangkah, papaun yang akan terjadi. Go diamond !! eh ... Go Netpreneur yes!
Minggu, 01 Juni 2008
Bisnis Pulsa Yuk
Jumat, 30 Mei 2008
7 ciri Web yang tidak Efektif
Sebelum akhirnya muncul “habit” yg ke-8. Terus terang kita semua setuju bahwa kemunduran sumber daya manusia pada suatu korporasi adalah hal yang ditakuti oleh seorang CEO. Karena ini mengakibatkan kemunduran, yang berujung pada profit dan growth. Nah bagi suatu organisasi atau individu yang mengandalkan situs web yang berperan di ujung tombak dalam menghasilkan branding dan revenue seharusnya juga concern juga, maka dalam konteks ini, peranan sumber daya yang dimaksud adalah menjadikan web bak sumber daya manusia itu sendiri.
Andaikata pula Anda mendapati adanya suatu resource yang bakal mampu meningkatkan customer loyalty, termasuk juga menurunkan overhead cost untuk customer support, apakah Anda tidak melirik untuk memanfaatkannya? Sebenarnya asalkan kita tahu memerankan situs web sebagai suatu resource tersebut, maka akan mendatangkan potensi yg besar yang saat ini tidak banyak organisasi memaksimalkannya, kecuali hanya sebatas “nongol” secara online, dan memiliki web sebatas brosur online saja di tempat antah berantah di dunia intangible.
Terus terang banyak sekali organisasi mengidamkan ”effective websites”, paling tidak, walaupun tidak memiliki memiliki ”highly effective websites”, benarkah?
Banyak perusahaan memang secara relative berhasil menciptakan situs web yang menarik secara visual, namun tidak mampu menciptakan hasil yang diharapkan. Bayangkan saja mendatangkan pengunjung ke situs web itu saja sudah sulit, nah setelah mereka mendarat ke situs web Anda, tak terhitung kebanyakan dari mereka terbang tanpa kembali dan tanpa meninggalkan jejak, boro-boro akhirnya memesan barang dari perusahaan pemilik web tersebut. Para empunya situs web garuk-garuk kepala dan terheran-heran sudah sejauh mana situs web menghasilkan revenue bagi perusahaan, mengapa sudah 5 tahun sejak memiliki situs web, terus saja situs web tsb belum bisa mandiri secara financial.
Sehingga banyak dari antara mereka bertanya; Bagaimana Anda dapat menjamin situs web yang Anda buat menghasilkan results sesuai yang diharapkan?
Mungkin menarik kalau kita bicarakan dan diskusikan secara terbalik bagaimana prinsip brilian dari “The 7 Habits of Highly Effective People” diterapkan pada salah satu makhluk hidup di dunia maya, situs web sehingga menjadikannya asset yang lebih berharga dalam meningkatkan brand awareness, customer retention dan akhirnya menggiring qualified leads yang berujung pada pelanggan, karena itu ini dia 7 kebiasaan yang membuat suatu situs web tidak efektif.
BISU DAN TULI
Ini adalah habit 1, yang tidak dimiliki oleh kebanyakan para pemilik situs web. Tidak memahami karena alasan apa dan apa yang menyebabkan audiens mendarat di situs web. Mereka tidak mampu mengantisipasi pikiran dari target audiens yang mengetikkan produk yang mereka jual, yang seharusnya ini merupakan prioritas untuk memahami bagaimana hingga mereka bisa mengunjungi suatu situs web.
Asal Anda tahu bagaimana produk dan bisnis Anda diwakili oleh kata-kata, dan apakah frase tersebut adalah frase yang muncul di benak calon kastemer Anda, maka Anda memenangkan pikiran (mind) mereka. Mindshare adalah langkah awal untuk merebut marketshare di dunia maya.
Ada berbagai perangkat online dan desktop yang dapat membantu Anda menangkap persepsi pasar apabila mereka ingin mencari produk Anda, dan dengarkan serta ikuti apa kata mereka.
LUNTANG-LANTUNG TANPA TUJUAN
Tanpa habit ke-2 ini, maka kebanyakan situs web walaupun sudah berusia 5 tahun, akan tetap mengemis secara financial kepada para pemiliknya untuk mampu tetap exist di dunia maya. Sebenarnya pengalaman mereka yang sukses adalah situs web mampu menyediakan sarana yang terarah untuk menggiring calon prospek yang akhirnya masuk ke dalam sales process entah fullfilment-nya secara offline atau pun online. Quo Vadis sir? Sebenarnya yang harus ditanyakan oleh siapa pun yang akan membangun proyek web untuk meraih hasil yang diinginkan demi efektivitas yang optimal.
NO PRIORITY ; NO CUSTOMERS
Yang saya lihat ada dua hal apabila pelanggan beralih ke perusahaan pesaing, yaitu soal perasaan. Ya perasaan mereka kurang diperhatikan dan perasaan bahwa manfaat meneruskan bisnis dengan Anda tidak sebanding dengan overhead cost-nya.
Juga fakta bahwa tidak mengutamakan pengalaman mendarat dari audiens Anda. Sulit untuk menjalankan audience retention. Jauh lebih sulit menarik audiens masuk ke situs web korporat Anda dibandingkan mempertahankan mereka dengan selalu keep in contact, jadi mengapa harus bersusah-susah mencari audiens baru sedangkan yang lama diabaikan? Perasaan, ya sekali lagi perasaan audiens Anda diabaikan.
KURANG PENGHARGAAN TERHADAP HAL KECIL
Lihat saja buktinya, banyak situs web menerapkan prinsip registration di awal, padahal itu semua membutuhkan kepercayaan sebelum seorang audiens mau memberikan informasi tentang dirinya ke dalam halaman web registrasi. Konsep ini saya melihat ibarat, seorang pria yang mengharuskan dilakukan “tunangan” dahulu kepada seorang wanita untuk bisa dijadikan pacar. Luarbiasa kalau ada yang mau!
MASA BODOH
Mekanisme capture dan feedback, memang sangat penting bagi suatu situs web untuk menganalisa keefektifan situs web Anda, tetapi saya terus terang bahwa ada metode lain yang sebenarnya dapat Anda manfaatkan untuk mencari tahu mengapa audiens Anda tidak memberi tahu apa yang mereka sendiri tidak tahu.
Cari tahu apa yang audiens Anda cari di situs web Anda dengan memeriksa “search strings”. Habit ke-5 inilah yang juga diremehkan sebagai cara untuk memahami apa yang audiens web Anda inginkan.
TIDAK ADA DIALOG TIMBAL-BALIK
Teknologi personalisasi ini pun memungkinkan Anda melancarkan pesan-pesan yang unik dan berbeda kepada audiens web yang berbeda pula. Cuma sayang saya melihat, pemilik situs web meremehkan kekuatan frase dalam proses sales process.
Konsep dalam habit ke-6 ini sebenarnya dikenal juga dengan istilah episodic marketing, maksudnya menempatkan sang audiens ke proses perilakunya dalam suatu waktu “episode”.
KALAU TIDAK INI, YA ITU
Seorang marketer biasanya - saya perhatikan – menyukai urusan metrics dalam mengambil setiap keputusan. Tes ini atau itu membantu marketer memahami keefektifan dari konten webnya.
Dengan tidak menerapkan seven habits yang membuat situs web tidak efektif ini akan membuat organisasi Anda mengalami peningkatan dalam audience loyalty dan kepuasan tentunya dan menghemat biaya Anda dalam membiayai customer support dan keefektifan yg sama pada online campaign Anda.
Sebenarnya konsep yang dibawakan oleh Covey bukanlah hal baru, namun memang berkembang seraya waktu dan masuk ke platform online. Berkat adanya dukungan content management dan aplikasi personalisasi, suatu situs web dapat menghasilkan profit bagi pemiliknya.
Jadi mengapa kebanyakan situs web tidak atau kurang efektif, itu semua berpulang dari pemiliknya yang juga harus menjadi manusia yang efektif dan mengimplementasikannya pada makhluk online-nya, web.
Kamis, 29 Mei 2008
Why?
Evidently because of the language that I with not English.
Oh.. finally will want to not want me to have to study English from now.
Thank you grandfather for the advise. your grandchild will study again
Senin, 26 Mei 2008
Belajar Jualan
Minggu, 25 Mei 2008
GOD BLESS .. I MISS U
Musik favorit saya waktu sekolah salah satunya adalah ROCK. pada waktu itu hanya ada beberapa groub band Rock yang terkenal, dan setiap lagunya tidak mudah hilang di telan waktu seperti sekarang.
Sebut saja GOD BLESS, semua orang yang merasa generasi bunga ( tahun 70 - 80 an ) pasti sangat kental dengan nama ini.
Groub musik Rock yang di dukung oleh Achmad Albar ( Vokal ). Ian antono, Donny Fatah Gagola, EEt Sjahrani, Teddy sujaya, pasti tidak akan terlupakan sepanjang sejarah Rock Indonesia.
Dulu, saya dan teman - teman tidak pernah absen menikmati lagu 2 GodBless, tentunya sambil ikutan teriak 2. kebetulan salah satu teman kami adalah anak kepala PTPN jadi rumah dinasnya bergaya belanda dan sangat luas, selain itu di dukung sound system asli dari jerman yang membuat suasana seperti sedang ada konser rock. Kebetuan kami masuk sekolahnya siang hari, sehingga dia harus menjaga rumah sendiri ketika kesua orang tuanya kerja.
Suatu kenangan tersendiri bersama Godbless ketika itu. Sampai sekarang, kalau saya dengar lagu Semut hitam rasanya ingin ikutan teriak. hehehe..
Sayangnya Idola kami sudah mulai pudar eksistensinya di dunia Rock. Sampai hari ini, kalau mudik lebaran dan ketemuan teman lama, kadang kami tetap saja ngobrol soal Godbless sambil dengerin lagunya.
Bagaimanapun, Godbless tetap menjadi legenda Rock Indonesia. Membangkitkan semangat untuk terus maju. Semut Hitam semut hitam yang berjalan... melintasi sgala rintangan..
Tapi ironis juga lagu God Bless ini, ada satu lagu yang berlirik..
sepinya hidup dalam penjara ……
tak juga hilangkan ……..
rasa sesal dan rasa bersalah ….bayangmu … wajahmu … datang menggoda …..
ternyata Bung Achmad benar benar merasakan sepinya penjara.
Bravo God Bless...
Kamis, 15 Mei 2008
Jangan Remehkan bisnis recehan
Hampir setiap minggu pagi, atau kalau hari libur saya dapat tugas rutin ngantar istri beli ketan. Lokasinya kira kira 10 menit perjalanan dari rumah. yach itung itung sambil cari udara pagi. Apalagi memang ketan langganan istri tersebut lumayan enak kalau di nikmati pagi hari.
Warung ketanya tidak terlalu bagus, bahkan terkesan seadanya. Selain melayani orang yang membeli untuk di bawa pulang, Ibu tadi juga menyediakan tempat khusus bagi yang ingin nongkrong sambil menikmati kopi panas.
Hemm.... ngobrol, ada ketan dan kopi panas, suatu cara yang murah untuk rileks.
Tapi kemaren saya dan istri mencoba mengamati berapa orang yang membeli ketan di warung itu dalam waktu 1 jam, maklum harus menunggu antara 30 s/d 60 menit untuk mendapat giliran di layani. Apalagi kalau pas hari minggu, rasanya kaki terasa hampir mati rasa nunggu giliran beli.
Setelah sampai di rumah kami langsung menyantap sambil mengingat berapa orang yang datang di warung tadi. Wah kalau di hitung ternyata angkanya lumayan dahsyat, setiap orang yang datang ke sana hampir beli tidak hanya satu bungkus, tapi minimum 5 bungkus sampai 10 bungkus, taruhlah kita rata - rata beli 7 bungkus. Hal ini mungkin karena harganya yang sangat murah, hanya Rp 1000 per bungkus dan tersedia beberapa alternatif lain.
Dan dalam satu hari biasa kira kira ada 50 orang dan pada hari libur bisa sampai 100 orang.
kalau di hitung Rp 7000 x 50 orang = Rp 350.000,- dan jika ibu tadi hanya ambil 30 % dari omzet berarti setiap hari dia mendapat keuntungan bersih Rp 105.000 setelah di hitung biaya operasional. di kalikan 30 hari = Rp 3.150.000,- angka yang lumayan untuk warung yang sangat sederhana dan hanya buka sampai jam 10 siang dan di tangani seadanya.
Coba saja dia buka beberapa cabang di pojokan kota, dan di beri brand sendiri ,wah pasti makin kaya, tanpa terlalu banyak bekerja. semoga ibu tadi makin sukses dan karena usianya yang sudah agak senja, moga - moga ada generasi kedua yang melanjutkan bisnis tersebut, agar acara sarapan ketan setiap liburan jadi tradisi kami dan orang 2 di kota kami.
Wow today :
" Many of life’s failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up ". ~ Thomas A Edison
Chalenging our selves
Selasa, 22 April 2008
Lebih Mahal ! Siapa Takut ?
Akhirnya jam 23 si perut minta di isi lagi ( yach maklum aja memang katro' alias ndeso, kalau belum makan nasi perut saya tetep aja bilangnya belum makan).
Untung saja masih ada tukang bakso yang biasa keliling perumahan setiap jam segitu. Langsung saja merapat ke pos ronda di mana si mas tukang bakso biasa mangkal menunggu pelanggannya.
Sudah lama juga nggak pernah nyantai sendiri sambil makan bakso. apalagi udara malam menambah kenikmatan bakso mas samsuri.
Sebenarnya bakso ini lebih mahal dari beberapa tukang bakso yang biasa masuk perumahan kami, bahkan ada produknya yang harganya 2 kali lebih mahal dari yang lain,. tapi anehnya orang - orang di sini malah rela menunggu mas sam ini meskipun ada beberapa pedagang bakso lewat depan rumah mereka. wah .... jadi tertarik lebih tahu apa sich rahasianya ?
Setelah ngobrol ke sana kesini, saya coba mengarahkan pembicaraan membuka rahasia mas Sam.
Dan ternyata meski mas Sam ini hanya lulusan SD ( Maaf bukan maksud saya merendahkan ), tapi beliau mempunyai beberapa ilmu bisnis yang sekarang ini mulai di seminarkan oleh pakar - pakar bisnis. Saya yakin, jangankan mengikuti seminar, membaca buku bisnis saja pasti belum pernah di lakukan mas Sam.
Ada beberapa Tips yang saya ingat dari cerita mas Sam.
1. Menjaga kualitas . mas Sam dengan disiplin menjaga kualitas baksonya, dia yakin konsumen bisa menilai mana tukang bakso yang benar - benar menjual bakso enak atau penjual yang hanya cari duit dengan menjual bakso tanpa memikirkan keinginan pembeli.
2. Kalau kualitas memang OK, jangan takut menjual dengan harga lebih mahal. Dia percaya kalau baksonya beda daripada bakso lain di lingkungan kami, makanya untuk membedakan baksonya yang lebih enak, mas Sam berani mematok harga lebih tinggi. ini membuat dia merasa memiliki place market sendiri. di mana segmen yang dia bidik adalah orang yang membutuhkan bakso dengan rasa yang lebih enak. Sepertinya hanya dia sendiri yang bermain di kelas bakso mahal. ( Wah , kalau teori ini sepertinya lebih joss. bukunya Hermawan kertajaya di marketing in venus, bisnis harus mempunyai perbedaaan . Mas sam juga memakai Blue Ocean Strategy di mana hanya dia yang berani mematok harga lebih mahal menciptakan pasar baru, sementara pemain yang lain bergelut saling menurunkan harga. Lumayan juga mas Sam ini, ternyata ilmu tersebut dia dapat dari sahabatnya pak Haji yang sekarang memiliki warung bakso lumayan besar dan terkenal di kota Pasuruan " bakso melati".
Tapi ada satu hal yang kurang dari mas Sam, waktu saya tanya apa nggak ingin buka cabang ? dengan serius dia menjawab " nggak perlu mas, ngurus ini saja saya sudah kerepotan, apalagi kalau banyak cabang". saya cuma mengangguk angguk, hanya dalam hati , sayang sekali , tapi memang di dunia ini ada orang besar dan orang kecil. Hanya pola pikir saja yang membedakan.
Tapi terlepas dari itu semua, saya acungkan jempol buat mas Sam, di balik kesederhanaannya mempunyai beberapa pikiran bisnis orang kaya. Apalagi kalau dia mau belajar lebih kepada pakarnya ? pasti bisa jadi konglomerat di kota ini.
Words of wisdom Today :
"The only difference between a rich person and poor person is how they use their time." Robert Kiyosaki